Bagi lembaga pemerintahan, dunia bisnis, lembaga edukasi dan sebagainya tentu banyak disibukan dengan file-file (softcopy) arsip penting. Dan harus menjaga keamanan dan kerahasiaan file-file. Masalahnya, bagaimana jika data-data softcopy rahasia tersebut harus dibuang. Dalam hal ini, data-data yang masih dianggap rahasia tetapi secara relatif tidak begitu penting lagi. Sehingga harus dilakukan penghapusan bahkan penghancuran file tersebut yang orang lain tidak boleh mengetahuinya.
Ada software yang bisa dipakai untuk mengerjakannya, yaitu System Mechanic produksi perusahaan IOLO technologies. Versi Trialnya boleh anda download di www.iolo.com. Di dalam sofware tersebut terdapat tool bernama INCINERATOR yang berfungsi bisa mengerjakan penghapusan data secara permanen dan massive. Bahkan produsen IOLO tersebut mengklaim, tool ini dipakai (menjadi standar keamanan penghapusan data) oleh dinas keamanan dan Departemen Pertahanan USA sebagai alat untuk menghapus atau menghancurkan file-file penting (top secret), dan dengan tingkat penghapusan jejak (trace) yang tinggi. Dahulu file ini tunggal, kemudian IOLO technologies mengintegrasikan tool tersebut ke dalam System Mechanic. Dan mereka terus memodifikasi (updating) tool-tool yang ada didalammnya sesuai versi terbaru.
Lantas apa bedanya dengan RecycleBin. Secara fisik, baik RecycleBin dan Incinerator adalah berfungsi sebagai penghapus data atau file. Akan tetapi incinerator memiliki keunggulan tingkat penghapusan yang masif yang tidak dimiliki oleh RecycleBin (sekalipun dengan trik drag and drop + shifts key). Artinya begitu kita menghapus data atau file dengan incinerator, maka jangan harap orang lain bisa/mampu merecover atau merestore file-file yang telah kita hapus, termasuk kita sendiri.
Jadi pikirlah matang-matang sebelum anda benar-benar akan memutuskan menghapus data dengan program incinerator. Program ini tidak melengkapi dirinya dengan file *.bak (backup), sehingga yang terlanjur mengeksekusi, maka tidak memungkinkan lagi untuk meng-undo delete. Secara teknis, menghapus data atau file melalui incinerator hampir sama dengan ReycleBin, hanya pada kasus ini anda mengarahkannya (drag and drop) data atau file ke icon Incinerator.
Sesuai uji coba yang telah saya lakukan untuk merecover dan merestore file-file pasca incineration, yaitu menggunakan sistem restore yang terdapat pada operation system (default) juga dengan menggunakan software yang memiliki utilitas untuk merecover dan merestore seperti : Undelete Deluxe, TuneUp Utilities, RecoverDelete Data, dan hasilnya nihil.
Bagi anda yang ingin membakar file yang sangat besar misalnya di atas 100 MB, sebaiknya di-zip/kompres terlebih dahulu. Sebab bila “terurai” proses transfer data dari forder ke incinerator akan membutuhkan waktu yang lama, karena sistem harus men-trace informasi satu-persatu. Dan tidak hanya itu, pada waktu pembakaran (destroyed) juga membutuhkan waktu yang lama.
Pastikan pada saat proses pembakaran (incinerating) share memori untuk program incinerator proporsinya harus mencukupi, bila tidak prosesnya akan lambat dan bahkan bisa “hang”. Disarankan pada saat proses incinerating jangan ada aplikasi program lain yang aktif. Hal ini dimaksudkan agar share memori lebih stabil.
Langkah operasionalnya sangat sederhana. Setelah anda menginstall program System Mechanic, kini tinggal menyeting (aktivasi) tool yang dimaksud. Langkah-langkah selanjutnya sebagai berikut :
Open (baca: klik dua kali) icon program system mechanic-nya.
Sorot bar/button “PROTECT” dan klik Securely Delete File.
Gambar 1
Klik button “Install Incirenator”. Tunggu sejenak sampai proses selesai, Klik Exit.
Hapus File apa saja yang akan anda bakar, dengan cara drag-and-drop ke icon Incinerator, atau dengan mengklik kanan dan pilih send to Incinerator.
Cara Membakar. Pada dekstop klik kanan icon Incinertor-nya kemudian sorot dan klik Incinerate all.
Gambar 2
Proses Pembakar file atau data.
Gambar 3
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar